Sabtu, 30 Agustus 2014

Contoh Lamaran Pekerjaan


                                                                            Sungai Pakning, 28 April 2014

Lamp        :   1 (satu) berkas                                   Kepada Yth.
Hal           :   Lamaran Kerja                                    PT. Amindoway Jaya
di –
Pekanbaru



Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :

      Nama                              :   xxxxxxxxxxx
      Tempat Tgl Lahir              :    xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
               Jenis Kelamin                   :    xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
      Pendidikan                      :    xxxxxxxxxxxxxxx
      Alamat                            :    xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
      No HP                             :    xxxxxxxxxx

Dengan ini mengajukan permohonan kepada Pimpinan PT. Amindoway Jaya, agar dapat menerima saya bekerja di perusahaan yang anda pimpin.

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini saya lampirkan :

1.  Fotocopy KTP
2.  Pas Fhoto 3 x 4

Demikian permohonan ini saya buat dengan sesungguhnya, besar harapan saya agar saya dapat diterima. Sebelum dan sesudahnya saya mengucapkan terima kasih.


Hormat Saya


]

xxxxxxxxxxx

Rabu, 02 April 2014

Waspadalah, Makan Malam di Restoran Berisiko Keracunan



BAGI sebagian orang, ketika makan di restoran perhatian utama hanya citarasa dari sajian. Sedangkan keamanan makanan luput dari perhatian. Padahal beberapa kebiasaan di restoran dapat berpotensi buruk bagi kesehatan.

Agar luput dari keracunan makanan ada beberapa hal seputar restoran yang perlu Anda cermati. Beberapa hal yang detikfood rangkum dari berbagai sumber ini bisa jadi pertimbangan saat bersantap di restoran.

1. Makanan kandung banyak bakteri di atas pukul 20.00

Anda lebih berisiko keracunan makanan setelah pukul 8 malam (20.00). Semakin dekat waktu tutup restoran, semakin besar kemungkinan Anda mendapat makanan yang bahannya sudah disiapkan berjam-jam. Ini tentu memberi banyak waktu bagi bakteri untuk berkembang biak.

Selain itu, penggorengan sudah terakumulasi sisa penggunaan sepanjang malam dan pemakaian minyak lama. Dapur pun pada jam tersebut sedang dibersihkan, sehingga makanan Anda dapat berisiko terkontaminasi dari cairan semprotan pembersih.

Solusinya, pesanlah makanan panggang atau rebus. Pilih makanan yang dimasak agar kesempatan membunuh bakteri berbahaya lebih besar. Lebih baik tidak memesan makan mentah seperti salad.

2. Buku menu sangat kotor

Buku menu sangat jarang dibersihkan dan semua orang yang datang ke restoran tentu menyentuhnya. Tes yang dilakukan oleh Dr Oz Show menemukan 7 dari 7 buku menu restoran di New York dipenuhi oleh bakteri. Bakteri fecal seperti E.coli dan streptococcus penyebab pneumonia pun terdapat pada buku menu.

Bila ke restoran, peganglah buku menu di pojok atas daripada memegang bagian bawahnya. Kebanyakan orang memegang menu di bagian bawah, sehingga dapat memperkecil kemungkinan terkena bakteri bila Anda melakukan sebaliknya.

3. Musik terlalu keras dapat

Semakin keras lagu diputar, akan semakin besar energi yang Anda rasakan. Ini berarti Anda akan makan dan meninggalkan restoran lebih cepat, yang tentu saja meningkatkan keuntungan restoran. Masalahnya, makan terlalu cepat membuat Anda tidak sadar bila sudah kenyang. Kebiasaan tersebut menimbulkan kecenderungan memesan dan makan lebih banyak.

Lebih baik jangan pesan semua makanan di awal. Pesanlah makanan secara bertahap dan terpisah. Dengan solusi ini, Anda dapat lebih mengontrol diri untuk makan lebih pelan dan sedikit.

4. Bungkus sendiri sisa makanan

Biasanya saat pesanan banyak bersisa, Anda akan meminta pelayan membungkusnya. Namun di dapur restoran tentu tak ada tempat khusus untuk membungkus makanan sisa. Bisa saja piring Anda ditinggal di samping tumpukan piring kotor atau sampah dapur. Lebih buruk lagi, jika makanan Anda sempat jatuh di dapur kemudian dikembalikan lagi ke piring. Selain itu, Anda tidak tahu bagaimana cara makanan ditaruh di kotak pembungkus.

Bisa saja dengan tangan kosong yang baru saja digunakan mengelap meja. Sebaiknya meminta kotak pembungkus kepada pelayan dan memasukan sendiri sisa makanan di meja.

Kisah dari Kota Minyak Pekan Baru


Kisah dari Kota Minyak  Pekan Baru Pekan Baru yang terletak di Provinsi Riau, dikenal juga sebagai kota minyak. Kota ini punya kisah panjang dari Kerajaan Siak Sri Indrapura. Salah satu dari kisah rakyat yang memasyarakat adalah kisah "Sultan Mahmud Mangkat Dijulang". Tengku Fuad Alzakiyat Azhar, guru besar dan pendiri Perguruan Pencak Silat "Mutiara Panca Rasa" yang juga keturunan dari Kerajaan Siak Sri Indrapura, menceritakannya kembali secara ringkas sebagai berikut:
Kira - kira pada abad ke - 12 Masehi, penyiaran Agama Islam sudah memasuki Semananjung Malaka, Aceh, Sumatra Timur, dan  Riau, dll.
Syahdan, yang berkuasa saat itu di Kerajaan Siak Sri Indrapura adalah  Sultan Mahmud. Panglima atau hulubalang kerajan adalah dua orang pendekar sakti kakak beradik yaitu, Panglima Megat Sri Rama (kakak) beragama Hindu, dan Panglima Wahab  (adik) beragama Islam. Konon Sultan Mahmud (Islam), semasa hayatnya adalah seorang Raja yang sakti,  beliau sangat disegani oleh seluruh rakyatnya dan ditakuti oleh musuh-musuhnya. Raja ini kebal terhadap semua senjata tajam apabila kakinya menginjak tanah. Beliau dapat berjalan diatas sungai/laut, dan kendaraanya adalah seekor harimau. Sampai sekarang ini, orang-orang Siak Sri Indrapura menyebut mahluk itu adalah "Harimau Tengkes ".

Harimau tengkes artinya adalah harimau yang pincang kaki kiri bagian belakangnya. Konon menurut cerita, harimau ini pernah berbuat salah pada Sultan sehingga Sultan menghukumnya dengan memukul kaki kiri binatang tersebut hingga pincang. Binatang ini selalu telihat oleh orang-orang pintar pada saat hari ulang tahun penobatan Sultan-Sultan yang meneruskan tampuk kerajaan. Katanya harimau itu menangis karena teringat pada yang dipertuannya. Harimau itu juga sering terlihat didaerah makam Sultan Mahmud yang berada dikampung Gasip, kira-kira 5 Km dari Siak Sri Indrapura.
Demikianlah Kerajaan ini berjaya dari abad ke abad pada setiap dinastinya, dari keturunan Raja - raja ini selalu ada Imam / Qodhi sebagai Hakim Islam. Sultan Abdul Jalil Rahmatsyah dalam dinastinya menurunkan  12 Raja-raja besar, yang selalu didampingi oleh Imam - imamnya secara turun - temurun. Diantara Raja - raja besar yang terkenal hingga zaman penjajahan Belanda adalah :
Sultan Syarif Qosyim, yaitu Raja yang ke XII dari Dynasti Sultan Jalil Rahmatsyah. Istana-Nya bernama "AL - HASYIMIYAH". Istana tersebut sampai sekarang masih berdiri megah ditepian sungai  Siak, Pekan Baru, Riau. Pada saat Perang Kemerdekaan Indonesia, Raja Siak-lah yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia, Terbukti dengan telah diserahkannya mahkota kerajaan oleh Raja yang terakhir yaitu Sultan Syarif Qosyim kepada Pemerintah Republik Indonesia yang sah, dan digunakan sebagai sarana perjuangan bangsa Indonesia. Sultan juga membuatkan lapangan terbang Simpang Tiga di Pekan Baru, Riau. Sebuah mobil sedan dan uang tunai sebesar 135.000 Gulden juga diberikan Sultan dengan ikhlas. Selain itu memang telah ada sebelumnya sebuah  surat wasiat dari kakeknya yaitu Sultan yang ke - X, kemudian diteruskan pada anaknya yaitu Sultan yang ke - XI, isinya antara lain:
" JIKA  SUATU  SAAT  NEGRI  NUSANTARA INI  MERDEKA  ,
TUNDUKLAH  KEPADA  PEMERINTAH YANG SAH, DAN  YANG  BERDAULAT."

Cerita Pendek - Rahasia Mantra Ular

Tidak lagi dinamai rahasia kalau terang-terangan diceritakan. Apalagi dibuat cerita lantas dimuat di koran. Rahasia terrahasia, mengapa aku selalu bejo. Aku bosan menerima keberuntungan. Aku mau menjadi manusia seutuhnya, yang tidak terus-terusan beruntung. Sekali-kali sial.

Seperti kebanyakan manusia, aku lahir tak bisa memilih dari rahim siapa. Keberuntungan pertama aku dilahirkan miskin.

Keluarga miskin-kin, melarat-rat. Tidak bapak, tidak ibu, sama-sama orang miskin pemalas. Merasa cukup kalau masih ada beras di karung. Tidak pernah menabung. Tidak berpikir punya rumah bagus. Falsafah ‘’mangan ora mangan sing penting kumpul’’ begitu kuat mengakar di benak mereka. Berkumpul tanpa penyumpal mulut yang terus membicarakan macam-macam.

Aku dibiasakan untuk tidak repot dalam urusan makan. Tidak memiliki pantangan, semua doyan. Tidak alergi makanan. Frekuensi lapar jauh lebih sering ketimbang kenyang. Setiap ada peristiwa yang menyajikan makanan gratis, mantenan, khitanan, sedekah bumi, atau kenduri rumah baru, aku mengubah mulutku menjadi karung, perutku menjadi laut.

Aku tidak memiliki referensi hiburan sebanyak anak-anak yang bisa bermain truk-trukan, pistol-pistolan, atau adu bekel dan gundu. Aku leles, menunggu giliran gratis. Sedang bapak dan ibu memiliki hiburan sendiri setiap malam ketika hampir semua anak terlelap. Bersuara aneh, namun nampak asyik. Ibu sering hamil. Aku memiliki banyak adik. Namun hanya ada tiga yang serumah, sisanya sudah ke mana aku tidak lagi hapal.

Area bermain paling menarik selanjutnya adalah area depan rumah Mbah Mardam. Biasanya Mbah Mardam menjemur gabah, jagung, kedelai, atau kacang dengan alas layar warna biru gelap. Ketika longgar kami biasa bermain gobaksodor, engklek, atau petakumpet.

Pohon-pohon menjadi tempat aman bersembunyi. Pelem lalijiwo, pelem golek, nangka, rambutan, dan gerumbul bambu kuning. Tubuhku kering, jadi bisa bersembunyi di sela-sela beberapa pohon kelapa belum bermanggar. Atau mudah memanjat pohon nangka. Aku sering mencuri buah Mbah Mardam ketika bermusim. Kuamati mangga mana yang nampak siap makan. Menjelang gelap, aku menepi mendekati pohon. Secepat kilat memanjat, dan mengambil beberapa. Anak-anak memang diperkenankan mencuri. Kupastikan di seluruh dunia, di manapun juga, anak-anak pasti pernah mencuri. Meskipun sekali sepanjang kanak-kanak.

Mbah Mardam memiliki persyaratan untuk menghukumku, tetapi tak pernah hal itu diusiknya. Untuk marah, Mbah Mardam tak perlu membentak. Wajah Mbah Mardam sudah seram. Alisnya tebal, matanya cekung ke dalam, hidungnya mirip jambu monyet, kulitnya legam. Melotot tanpa bersuara sudah membuat anak-anak kepoyoh, terkencing-kencing.

Ada hari-hari kami dilarang bermain di halaman Mbah Mardam. Di hari-hari tertentu itu, halaman rumah menjadi parkir macam-macam kendaraan. Motor, mobil besar tak biasa kupandang. Sesak hingga luber di pinggir jalan. Mbah Mardam orang pintar. Bisa menyembuhkan penyakit, bisa memberi jalan keluar, dan konon bisa membuat orang miskin menjadi kaya. (Tetapi jangan tanya mengapa Mbah Mardam tidak membuat kaya para tetangga. Pun rumahnya sendiri yang sampai cerita ini dibuat masih reot dan doyong).

Aku menyaksikan sendiri Mbah Mardam mengeluarkan jurus ampuh ketika Bendel pulang dari tegalan tertempel makhluk halus yang mbaurekso. Meski tidak pernah melihat, kami percaya ada wewegombel, genderuwo, memedi, sundelbolong yang kerap mengganggu.

Bendel meracau dengan bahasa aneh, serak diiringi alunan napas berat. Dia berguling-guling. Mulutnya menganga. Dadanya turun-naik seperti tergagap mencari udara. Sekaligus ingin melegakan sesuatu besar yang menyumpal tenggorokan. Lidahnya terjulur. Dia dibawa ke Mbah Mardam.

‘’Eyang siapa? Purun ngapunten anak-cucu saya. Bendel anak baik,’’ Mbah Mardam memeragakan ritual.

‘’Aku Ki Ageng Lindu. Bocah ini menendang anakku.’’ Bendel terus melet, lidahnya terjulur seperti asu dan liurnya membasahi baju dan tanah.

‘’Mohon diampuni Bendel, Eyang. Bendel kaluputan.’’

Mbah Mardam mengeluarkan segenggam beras dicampur garam, sambil mengumik-umikkan mantra aneh. Mbah Mardam lantas menyembur Bendel. Bendel menjerit sekencang-kencangnya. Lantas Bendel memuntahkan air pekat warna hitam. Bendel lemas. Dan kembali sadar.

Mbah Mardam pandai mengobati kesurupan. Juga penyakit-penyakit yang tidak bisa diobati dengan sekadar obat bidan atau puskesmas. Lelaki tua terus mengeluhkan kepalanya seperti ditinju ratusan orang. Disuwuk Mbah Mardam, disembur dengan beras dan garam, lalu muncul beberapa ekor kelabang. Wanita perut besar, bidan bilang kanker, dibawa ke Mbah Mardam, dielus sambil dimantrai lalu disembur dengan beras dan garam, lalu esoknya dia mengeluarkan dua buah silet, gotri lima biji, lima batang ruji sepeda saat di kakus.

‘’Mbah Mardam hebat,’’ aku memuji sambil memunguti buah talok merah.

‘’Mbah Mardam punya mantra ular,’’ lawanku bicara menimpali.

Demi menjaga kemanjuran mantra ular, Mbah Mardam memelihara laku khusus yang hanya dia yang tahu. Tentu andai semua tahu, mantra ular itu tidak akan lagi laku. Sembunyi-sembunyi. Apa saja syarat dan cara mendapatkan mantra ular itu rahasia terbesar milik Mbah Mardam.

Sore itu, mungkin sudah menjadi takdirku, kumasuk ke rumah Mbah Mardam. Mbah Suketi, istri Mbah Mardam, memintaku mengambilkan tampah untuk membersihkan kedelai kering. Setelah kuingat-ingat hari itu Anggara Kasih, selasa kliwon. Rumah Mbah Mardam hanya ada tiga kamar. Sentong kiwa, sentong tengah, dan sentong tengen. Berjajar beururan. Sentong tengen kamar Mbah Mardam dan Mbah Suketi tidur. Di Sentong tengah ada gledeg dari papan tebal, lumbung tempat simpanan gabah kering.

Sentong kiwa, kamar rahasia selalu terkunci. Konon di sini Mbah Mardam berkomunikasi dengan sesembahannya. Dapur tempat tampah ada di belakang sentong kiwa, saat melewatinya aku mencium aroma kembang dan menyan menyengat. Tiba-tiba punggungku dingin dan bangun.

Saat tampah kudapatkan, kuberanikan mengintip apa isi sentong kiwa. Dari papan kayu yang berlubang, nampak Mbak Mardam sedang dililit ular warna hijau kemerahan. Sepahaku. Ular itu menjulur-julurkan lidah. Aku merinding. Lantas lari terbirit-birit.

Untung pekerjaan itu mendapatkan upah makan siang. Dan Mbah Mardam sepertinya sudah selesai dengan laku khusus. Dia sudah memilin tembakau dan merokok. Aku diajak Mbah Suketi masuk ke meja makan.

Aku dipersilakan mengambil makan. Nasi beras gogo, sayur rebung, dan ikan asin. Karena besarnya rasa lapar, aku membuka tudung saji di meja kecil di pojokan yang diberi sentir kecil. Liurku menetes. Nasi putih pulen, paha ayam, telur rebus, dan apem. Mumpung Mbah Suketi sedang berberes di belakang, lekas kumakan dan kuhabiskan. Enak. Kenyang. Aku tanduk, nambah dengan menu awal.

Konon keberuntunganku bermula dari sini.

Dua hari kemudian Mbah Mardam meninggal tanpa sebab pasti. Kabar yang tersiar bahwa sajen untuk sesembahannya kurang pepeg, kurang lengkap. Sesembahannya marah dan mencabut semua kesaktian Mbah Mardam. Aku tidak berani mengatakan kepada siapa saja, bahwa kemungkinan besar menu istimewa yang kumakan itu adalah sesajen untuk sesembahan Mbah Mardam. Kuyakini hidup dan mati seseorang, sudah diatur Gusti Pangeran.

Tanpa perlu memuja mantra ular milik Mbah Mardam, berpindah sebagai piaraanku. Hingga aku merasa beruntung saja dalam hidupku. Beruntung setelah besar aku mendapat pekerjaan sebagai tukang batu. Dan untungnya anak gadis bos yang montok, bohai, dan pantatnya bikin jakun naik turun ingin kunikahi. Aku menjadi orang kaya. Bisa makan enak. Bisa merasakan keenakan dari mantra ular, tanpa harus memiliki laku khusus seperti Mbah Mardam.

Tidak lagi dinamai rahasia kalau terang-terangan diceritakan. Tetapi kuceritakan dan kukirim ke koran, agar dewan pembaca budiman meniru caraku mendapat keberuntungan. Mereka yang lahir dengan keberutungan macam aku, tentu membutuhkan. Mantra ular! Mantra buaya! Mantra kadal, dan mantra lainnya. Bumi gonjang-ganjing, langit megap-megap!***

Cerita Rakyat Riau, Desa Keritang


Pada masa kekuasaan Melaka masih berjaya dan Keritang berada di bawah takluknya, secara berkala Keritang mengantarkan upeti ke kerajaan Melaka. Apalagi sebagaimana diketahui potensi hasil bumi yang dimiliki Keritang sangat membantu Melaka dalam meningkatkan intensitas perdagangannya. Jambi dan sekitarnya pada waktu itu penghasil lada terbesar di pantai Timur Sumatera, Keritang merupakan lumbung padi. Sedangkan Melaka baru muncul sebagai bandar perdagangan besar di Asia. Bandar yang dibangun itu menampung dan mengekspor kembali barang-barang dari Asia Tenggara dan Asia Timur ke Eropa melalui India dan Teluk Persia.

Pada saat Keritang masih berada di bawah kekuasaan Melaka inilah terjadi peristiwa tragis, terbunuhnya tujuh orang wanita yang dikubur hidup-hidup dan diberi bekal masing-masing hanya sebilah pisau tembaga. Penguburan hidup-hidup ini atas perintah penguasa Keritang ---penguasa kampung pada saat itu seorang wanita. Penguasa kampung ini lebih dikenal dengan nama Batin, nama penguasa kampung adalah Batin Betina--- sebagai hukuman atas perbuatan tujuh orang wanita yang menyebarkan aib kehamilannya kepada masyarakat banyak.

Ceritanya berawal dari sering bepergiannya Batin Betina ke Melaka untuk mengantarkan upeti kepada penguasa Melaka, sebagai bukti tunduk dan patuh di bawah takluk kerajaan Melaka. Karena seringnya bepergian ke Melaka, tak lama Batin Betina hamil. Padahal Batin Betina belum memiliki seorang suami.

Sebagai sesama wanita, beberapa warga kampung wanita tanda-tanda kehamilan mudah diketahui. Sehingga dengan mudahlah ditebak bahwa Batin Betina ada ”main’’ dengan seseorang yang membuatnya hamil. Informasi tentang kehamilan ini tersebar dari mulut ke mulut. Berawal dari satu orang, sampai berita tentang kehamilan Batin Betina sang Penguasa Kampung, menggemparkan Keritang.

Rupanya pergunjingan dari mulut ke mulut itu sampai juga ke telinga Batin Betina. Berita itu membuat Batin Betina murka dan segera menitahkan kepada pengawal dan penasehatnya untuk mencari tahu, siapa si penyebar isu tersebut. Padahal aib yang dialaminya itu, sudah dengan sengaja ditutupinya agar tidak diketahui oleh warganya. Perbuatan tanpa didahului dengan perkawinan secara sah dengan salah seorang pembesar Melaka ---ada sebagian pendapat mengatakan, Batin Betina menjadi gundik atau isteri sampingan dari Raja Melaka yang berkuasa saat itu, tapi sebagian lagi ada yang mengatakan dengan salah serang pembesar Melaka saja--- sengaja ditutup rapat-rapat agar tak diketahui khalayak ramai.

Setelah diusut dengan rapi oleh penasehat dan pengawal Batin Betina, ditemukanlah tujuh orang wanita, 3 orang wanita sedang hamil dan 4 orang wanita muda. Ketujuh wanita itu ditangkap dan dititahkan oleh Batin Betina kepada penasehat dan pengawalnya untuk segera menitahkan agar warga Keritang segera menggali sebuah lubang besar yang dalam. Lubang inilah yang nantinya dipergunakan untuk menguburkan hidup-hidup tujuh orang wanita yang diduga telah menyebarkan aib tersebut.

Setelah lubang itu selesai digali, pengawal segera menggiring ketujuh wanita yang ditangkap tersebut ke dalam lubang. Masing-masing wanita dibekali sebilah pisau tembaga dan diperintahkan turun satu persatu. Setelah semua turun, tanpa belas kasih, Batin Betina memerintahkan segera menimbun kembali lubang yang sudah diisi tujuh wanita yang telah berani mempergunjingkan dirinya itu. Sementara, warga lainnya hanya bisa menatap dari kejauhan dan menyesalkan keteledoran ketujuh wanita malang itu ---karena mempergunjingkan penguasa mereka sendiri-tanpa bisa berbuat banyak.

Beberapa bulan sesudah penguburan hidup-hidup ketujuh wanita tersebut, Batin Betina pun melahirkan seorang anak laki-laki-kelak anak laki-lakinya inilah yang akan menggantikannya sebagai Batin Keritang-. Sebelumnya, semasa hamil, titah dari raja Melaka kepada Batin Betina atas kehamilannya tersebut, jika anak yang lahir dari Batin Betina, bayi laki-laki, maka bayi itu harus dibunuh. Sebaliknya, jika bayi yang lahir wanita, Raja meminta untuk dipelihara saja. Karena dikhawatirkan akan berpengaruh kepada kekuasaannya.

Berdasarkan kesepakatan pembesar Keritang, titah yang diberikan raja itu pun dilanggar. Bayi laki-laki itu tidak dibunuh, tapi tetap dipelihara. Sebagai gantinya, dikuburkan kambing di depan rumah Batin Betina, sebagai bukti kalau seandainya Raja datang melakukan inspeksi ke Keritang.

Tak lama, sesudah kelahiran bayi laki-laki Batin Betina, utusan raja dari Melaka pun datang untuk memeriksa apakah titahnya dijalankan oleh Batin Betina. Sesampainya di Keritang, didapati titah Raja Melaka tak dijalani. Titah untuk menguburkan bayi apabila yang lahir bayi laki-laki diganti dengan kambing. Tapi, karena kearifan dari utusan tersebut dan dianggap itu adalah atas keputusan bersama pembesar yang ada di Keritang. Utusan itu tidak bisa berbuat apa-apa.

Hingga besar anak Batin Betina tersebut, akhirnya atas kesepakatan para pembesar Keritang, diangkatlah anak laki-laki Batin Betina sebagai Batin (penguasa Kampung) Keritang. Ini dilakukan, Batin Betina tidak mungkin lagi menjadi penguasa kampung karena sudah tua.

Sejak diangkatnya anak laki-laki Batin Betina itu, tidak pernah lagi penguasa kampung seorang wanita. Padahal sebelumnya, setiap penguasa Keritang sebelumnya adalah wanita secara turun temurun. Tapi karena setelah lahir anak laki-lakinya itu, Batin Betina tidak pernah ingin kawin, sehingga tidak ada keturunannya wanita sebagai penggantinya. Berlakulah di Keritang itu, secara turun temurun, menjadi penguasa kampung atau batin, seorang laki-laki.

Black Rose and 3 Maidens



Tahun 2025, ini adalah puncak perjuangan Prof. Virgo Phyrex dalam 15 tahun terakhir. Ia berhasil menjadikan bumi sebagai planet yang terbersih. Dengan penemuannya, ia mampu mengubah limbah pabrik menjadi bahan bakar yang bebas polusi. Namun diatas kesuksesannya, suatu hari dia menghilang.


Dan sejak saat itu, dunia berubah menjadi kacau. Pemerintah dunia dan masyarakat diseluruh negara diresahkan dengan hilangnya barang - barang antik dan pusaka - pusaka peninggalan sejarah. Sampai sekarang, belum ada fakta dan bukti yang dapat menjelaskan siapa yang harus bertanggungjawab atas kejadian ini. Namun, karena kasus ini, setiap negara semakin meningkatkan pertahanan mereka agar barang - barang penting ini tidak hilang dan jatuh ke tangan yang salah.


Untuk itu, Amerika dibantu dengan beberapa negara maju lainnya membentuk suatu badan penyelidikan dunia yang bernama CIA. CIA berperan penting dalam penyelidikan dan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di balik setiap kasus ini. Setelah beberapa minggu mencari, CIA menduga bahwa para pencuri menggunakan alat berteknologi tinggi untuk menjalankan aksinya. Dan di beberapa tempat CIA menemukan barang bukti berupa mawar hitam. Sehingga aku lebih dikenal dengan panggilan Black Rose.


Dalam aksiku, aku tidak sendirian. Aku dibantu oleh patrnerku Prof. X. Ia adalah ilmuan cerdas yang aneh yang membantuku dengan penemuan canggih miliknya. Karena itulah aku sangat menyukai pekerjaanku ini. Dan disetiap aksiku, aku selalu meletakkan mawar hitam sebagai tanda keberhasilanku.


Barang - barang antik yang berhasilku dapat dari hasil jerih payahku akan kujual di BBM yaitu singkatan dari Bank Black Mamba. BBM merupakan pusat perdagangan barang - barang antik dunia yang berlokasi tersembunyi 100 meter di bawah kota Pekanbaru. Setiap para penjahat dunia berhasil melakukan aksi mereka, rating mereka akan meningkat yang menandakan siapakah demon yang terbaik. Dan aku merupakan salah satu demon, yaitu sebutan bagi para penjahat professional dunia yang terikat kontrak dengan BBM. Dan untuk saat ini, rating tertinggi masih dipegang olehku.


Malam ini tanggal 30 September 2026, diadakan Festival Film New York yang diadakan setiap tahun sejak 1963. Para masyarakat kota New York sibuk memadati halaman Lincoln Center untuk  untuk merayakan perkembangan seni film internasional. Mereka tidak sadar bahwa hari ini adalah hari terakhir mereka untuk bersenang - senang.


Dan keesokan harinya, dunia digemparkan atas berita hilangnya Patung Liberti yang merupakan maskot kota New York. Dan tidak lain hal ini disebabkan oleh demon pendatang baru yang bernama Tirex. Dan, karena keberhasilannya ini, rating Tirex meningkat drastis dan menggeser kedudukanku. Aku amat marah dan tidak terima, bahwa ada demon baru yang dapar mengalahkan ratingku. Karena itu, aku berencana untuk mencuri arsitektur yang lebih megah dan lebih besar dari Patung Liberti. Dan untuk itu, aku berencana mencuri Piramida Giza di Mesir.


Mencuri Piramida Giza bukan merupakan perkara yang mudah. Tidak seperti mencuri lolipop dari seorang anak TK. Namun, ini merupakan pekerjaan yang amat sulit dan perlu persiapan yang amat matang. Dan disaat itu aku mendengar berita yang penting diluar sana. Kabarnya negri Jepang berhasil menciptakan sebuah alat yang mampu mengubah ukuran suatu benda. Dan alat itu diberi nama Atom. Sehingga hal pertama yang harus kulakukan adalah mencuri atom dari negri Jepang.


Dengan menggunakan pesawat jetku, aku berangkat dari tempatku di Indonesia menuju Negri Sakura.  Setelah satu setengah jam aku mengudara, sampailah aku di Pulau Shikoku dimana tempat pengujian atom. Aku tidak mau membuang - buang waktu, segera aku mencuri atom dan bergegas kembali ke Indonesia. Namun, ditengah perjalanku, pesawatku dibajak oleh Tirex. Dia lalu merampas atom dari tanganku dan kabur dengan kecepatan maksimum. Aku tak mampu mengejarnya karena Tirex telah merusak pesawatku. Namun sebelum dia merampas atom, aku meletakkan alat pelacak di pesawatnya. Dan aku mengetahui bahwa ia sekarang berada di kota Bukittinggi. Lokasinya tidak jauh dari markasku, lalu aku menyusun siasat untuk mengambil kembali atom dari tangan Tirex.


Ketika Tirex keluar dari rumahnya, aku sesegera mungkin menyelinap kedalam. Didalam rumahnya, banyak terdapat labirin yang membuatku bingung. Aku tersesat dan di dalam rumahnya banyak terdapat jebakan yang berbahaya. Aku kalang - kabut saat itu, aku berlari dan terus menghindar dari setiap jebakan. Dan pada akhirnya tibalah aku di tempat Tirex menyembunyikan atom.  Ketika melihatnya, tanpa pikir panjang, aku lalu mendekati atom. Namun, ketika aku menyentuh atom, alarm pun berbunyi. Aku panik, lalu dihadapanku muncul lima ekor anjing robot. Dengan cepat aku mengeluarkan pistol leser dari dalam jaketku. Kutembakkan leser pertama pada dua ekor anjing robot disebelah kiriku. Aku berhasil meledakkan mereka, tetapi tiga ekor anjing robot yang lain mengejarku. Mereka menembakkan peluru dari tubuh mereka mengarah kepadaku. Sungguh suasana yang mengerikan didalam sana. Aku pun berhasil kabur dari anjing robot tersebut dan keluar dengan selamat dari kediaman Tirex.


Sudah tiga hari sejak kejadiaan itu, namun semua usahaku selalu berakhir dalam kegagalan. Aku hampir putus asa. Dan disaat itu aku melihat tiga gadis kecil yatim piatu membawa kukis dengan kereta dorong. Mereka menghampiri setiap rumah dan menawari kukis - kukis mereka. Ketika mereka tiba di pintu gerbang ruma Tirex, ketiga gadis kecil tersebut diizinin masuk ke kediaman Tirex. Aku bertanya - tanya dalam hatiku, apakah yang akan terjadi kepada gadis - gadis kecil itu. Setelah menunggu , ketiga gadis kecil itu keluar dengan wajah yang senang karena kukis mereka habis terjual. Melihat itu semua aku pun mendapatkan sebuah ide.


Aku pergi ketempat panti asuhan dimana ketiga gadis kecil itu dirawat. Nama panti itu adalah Home for Girl. Sesuai namanya, di dalam panti hanya terdapat perempuan saja. Aku pun ke dalam dan berbicara dengan ibu panti. Aku memalsukan identitasku dengan berprofesi sebagai seorang dokter. Ibu panti pun percaya dan mengizinkan aku mengadopsi ketiga gadis itu. Gadis - gadis itu adalah si kacamata Stevani kelas 4 SD, si tomboy Gabriel kelas 2 SD dan si kecil Afika yang masih TK. Mereka amat senang ketika akhirnya ada keluarga yang mau mengadopsi mereka. Dalam bayangan mereka, mereka akan diasuh oleh seorang ayah yang tampan dan ibu yang cantik dan penyayang.


Ketika mereka melihatku, Afika lalu berlari dan memelukku dengan erat. Namun, Gabriel sepertinya kurang menyukaiku dan ia malah memilih kembali ke kamarnya. Karena Stevani yang paling tua, ia lalu menasehati Gabriel. Setelah itu mereka pun kuajak kerumahku untuk tinggal. Sesampainya dirumahku, aku membuat 3 peraturan, yaitu dilarang menyentuh barang - barang koleksiku, dilarang berteriak dan wajib tidur sebelum pukul 08.30 malam. Dan selebih itu, mereka bebas di rumahku.


Awalnya aku berpikir semua dapat berjalan dengan dengan lancar. Stevani dapat membaca buku koleksiku, Gabriel dapat bermain dengan koleksi pedangku dan Afika dapat bermain dengan serigala peliharaanku.


Namun suatu hari, ketika si kecil afika bermain - main di ruanganku. Tanpa sengaja ia menekan tombol dibawah meja. Lalu sebuah lift muncul dari balik lemari buku. Afika lalu mengajak Stevani dan Gabriel untuk bermain di sana. Mereka pun tidak menyadari bahwa sebenarnya lift tersebut mengarah ke ruangan rahasiaku. Aku terkejut dan tidak bisa berkata apa - apa ketika melihat Stevani, Gabriel, dan Afika berada di ruang rahasiaku. Aku berteriak, “Aaaaaaaaaaaaa”. Anak - anak itu menganggap bahwa tempat ini adalah tempat bermain. Aku menjadi stres melihat mereka. Karena hari telah malam, aku lalu menyuruh mereka untuk tidur.


Keesokan harinya, aku berencana untuk menyuruh anak - anak itu berjualan kukis di rumah Tirex. Dan sementara itu aku menyisipkan kukis robot penemuan Prof. X. Untuk menyelinap ke dalam rumah Tirex. Tetapi, para gadis cilik itu tidak mau. Mereka ada jadwal latihan balet hari ini karena satu minggu lagi ada acara pengumpulan dana bagi para anak yatim piatu. Untuk, itu aku membuat perjanjian dengan mereka, bahwa jika mereka membantu aku mereka akan kutemani latihan balet. Mereka pun menurutinya. Sesampainya disana, mereka pun latihan dengan serius. Di tengah - tengah latihan Stevani, Gabriel, dan Afika memberiku tiket untuk menghadiri acara amal.


Setelah les tari balet selesai, aku berencana untuk melaksanakan aksiku. Namun, di tengah - tengah perjalananku menuju rumah Tirex. Si kecil Afika memintaku untuk berhenti di taman hiburan. Awalnya aku menolak, namun ketika Stevani dan Gabriel bilang bahwa ia tidak pernah ke taman hiburan ketika di panti. Dan mereka pun berjanji akan menjadi anak yang baik jika perminataan mereka dituruti, aku pun jadi simpati. Jadi, aku menunda niatku mengambil kembali atom dari tangan Tirex.


Awalnya aku berencana sementara mereka bermain, aku dapat menghabiskan waktu untuk tidur di mobil. Tapi, Afika menarik tanganku dan mengatakan ingin menghabiskan waktu bermain bersamaku. Aku jadi tidak bisa menolaknya, aku pun ikut bermain bersama. Dan setelah melewati banyak permainan bersama mereka, aku pun mulai menyayangi mereka.


Keesokan harinya, aku melancarkan misiku. Aku menyuruh Stevani, Gabriel dan Afika untuk menjualkan kukis ke rumah Tirex. Dan ketika mereka di dalam, robot - robot kukisku bergerak menyelinap keruangan tempat penyimpanan atom. Atom pun berhasil kudapat tanpa diketahui Tirex. Aku pun segera kabur bersama anak - anak.


Dengan atom berada di tanganku, aku pun pergi ke Bank Black Mamba untuk meminjam uang. Uang itu akan kugunakan untuk membangun sebuah pesawat jet yang baru. Tetapi, sesampainya di sana, BBM memutuskan kontrak denganku. Mereka tidak mau meminjamkan uang karena mereka tidak membutuhkanku lagi. Aku pun menjadi putus asa, aku tak tau lagi harus berbuat apa. Namun, Prof. X menyemangatiku agar aku tidak menyerah. Dengan barang seadanya dan sisa - sisa uang yang aku miliki. Aku membangun kembali pesawat tanpa bantuan BBM. Dan setelah pesawat itu selesai dibuat, aku akan menunjukkan bahwa aku dapat berhasil mencuri Piramida tanpa bantuan dari Bank Black Mamba.


Setelah itu Tirex baru mengetahui bahwa yang mencuri atom dari tangannya adalah aku atau yang dikenal dengan nama Black Rose. Ia pun diberi perintah oleh Presiden Bank Black Mamba untuk merampas atom dari tanganku. Untuk mempermudah pekerjaannya, Tirex  menculik Stevani, Gabriel dan Afika. Ia berencana jika dalam waktu satu jam aku tidak menyerahkan atom. Maka anak - anak itu akan terancam bahaya dan sebaliknya anak - anak akan dibebaskan jika aku menyerahkan atom. Karena aku menyayangi mereka, aku lalu memberikan atom itu kepada Tirex. Tetapi, Tirex tidak menepati janjinya.


Ia lalu membawa Stevani, Gabriel dan Afika yang akan ia jadikan sebagai anak buahnya. Aku tidak terima, aku pun mengejarnya dan melompat ke pesawatnya. Ia membawa pesawatnya dengan cepat dan terbang semakin ke atas sehingga aku tak mampu menahan tekanan dan oksigen yang menipis. Aku pun terjatuh dari ketinggian dan aku berfikir apakah ini akhir dari Black Rose. Tetapi, takdir berkata lain Prof. X datang menyelamatkanku dengan pesawat yang telah selesai ia buat. Kami pun mengejar pesawat Tirex. Ketika pesawatku berada di atas pesawat Tirex, aku pun menembak bagian atap pesawatnya lalu melompat kedalam untuk menyelamatkan anak - anakku. Aku memberi pukulan bertubi - tubi ke wajah Tirex sehingga ia terjatuh dan pingsan. Aku bergegas membawa anak - anak menuju pesawatku. Gabriel dan Afika berhasil melompat ke pesawatku, sekarang hanya tinggal aku dan Stefani . Aku lalu memeluk erat Stefani kemudian melompat bersama ke arah pesawatku. Tetapi, ketika kami melompat Tirex menarik kakiku dan membuat kami terjatuh dari pesawat.


Aku dan Stefani meluncur dengan cepat menuju permukaan, dengan segera aku keluarkan parasut dari dalam ranselku dan memegang erat Stefani. Kami pun dapat mendarat dengan baik dan selamat. Pesawat yang dibawa Prof. X pun segera menjemput kami di daratan. Dan Pesawat Tirex pun meledak karena menabrak tebing. Dan disaat itu Tirex bersama atom ikut lenyap.


Aku tidak terima apa yang telah Bank Black Mamba lakukan terhadap anak -anakku. Jadi, aku, Prof. X dan tiga gadis kecilku pergi menuju Bank Black Mamba untuk menyelesaikan soal ini dengan damai.


Sesampai disana, aku bertemu langsung dengan Presiden Bank Blaack Mamba. Aku terkejut dan tidak dapat mempercayainya. Ternyata orang yang dibalik semua ini adalah Prof. Virgo Phyrex.


Lalu aku bertanya kepadanya, “Mengapa kau tega melakukan semua ini sementara yang aku tahu kau adalah orang yang mencintai bumi dan mau menghabiskan masa hidupnya untuk membersihkan bumi dari berbagai polusi mau pun limbah?”


Ia pun menjawab, “ Aku melakukan semua ini karena pemerintah dunia. Mereka seenaknya saja merampas hasil penemuanku dan mengambil hak cipta atas nama pemerintah. Aku tidak bisa menerima semua ini, mereka sungguh tidak menghargai jerih payah aku. Aku bersumpah akan membalas dendam ini.”


 “Tetapi, apa hubungan barang - barang antik yang telah kau kumpulkan dalam setahun ini dengan balas dendam?” Tanya aku terhadap Virgo Phyrex.


“Barang ini akan menjadi bahan baku dalam penemuan terbaruku. Dengan penemuanku, aku berencana untuk melenyapkan bulan sehingga apa bila bulan telah berada di tangan aku, aku dapat membalas dendamku. Tetapi untuk itu, aku sangat membutuhkan atom untuk melancarkan misiku. Namun, kau telah menghancurkan impianku. Kau telah menghancurkan atom dan kau telah membunuh anakku Tino Phyrex.” Jawab Virgo Phyrex dengan marah.


Mendengar jawabannya itu aku amat terkejut, aku tidak pernah mengira kalau Tirex merupakan singkatan dari Tino Phyrex. Dan ia adalah anak dari Prof. Virgo Phyrex. Aku pun meminta maaf menyelesaikannya dengan baik.


Namun, Prof. Virgo Phyrex telah dibutakan oleh nafsu balas dendam. Ia memerintahkan para penjaga untuk mengepung kami. Tidak ada jalan keluar bagi kami. Sehingga aku, Prof. X, Stefani, Gabriel, dan Afika harus berjuang melawan mereka semua. Kami melewati pertarungan ini bersama-sama dengan berani. Dan akhirnya kami berhasil melumpuhkan semua penjaga. Virgo Phyrex pun kabur menggunakan speed boat. Kami pun menghubungi  CIA dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. CIA pun berhasil menangkap Prof. Virgo Phyrex di teluk Lasangko, Sulawesi Tenggara.


Dan setelah kejadian itu, aku bersama Prof. X menghadiri acara amal yang akan dimeriahkan tarian balet oleh anak angkatku. Aku pun ikut menyumbangkan barang - barang yang telah kucuri untuk disumbangkan ke panti asuhan.


Sejak saat itu, aku tidak lagi melakukan pekerjaan sebagai demon. Untuk itu, aku bersama partnerku Prof. X membuka usaha perbengkelan. Dan aku sekarang hidup bahagia bersama Stefani, Gabriel dan Afika.


“SELESAI”

Sejarah Singkat


" Tentang Siak - Sejarah Singkat "

 
Tentang Siak Kerajaan Siak Sri Indrapura didirikan pada tahun 1723 M oleh Raja Kecik yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah putera Raja Johor (Sultan Mahmud Syah) dengan istrinya Encik Pong, dengan pusat kerajaan berada di Buantan. Konon nama Siak berasal dari nama sejenis tumbuh-tumbuhan yaitu siak-siak yang banyak terdapat di situ.
Sebelum kerajaan Siak berdiri, daerah Siak berada dibawah kekuasaan Johor. Yang memerintah dan mengawasi daerah ini adalah raja yang ditunjuk dan di angkat oleh Sultan Johor.
Namun hampir 100 tahun daerah ini tidak ada yang memerintah. Daerah ini diawasi oleh Syahbandar yang ditunjuk untuk memungut cukai hasil hutan dan hasil laut.



Pada awal tahun 1699 Sultan Kerajaan Johor bergelar Sultan Mahmud Syah II mangkat dibunuh Magat Sri Rama, istrinya yang bernama Encik Pong pada waktu itu sedang hamil dilarikan ke Singapura, terus ke Jambi. Dalam perjalanan itu lahirlah Raja Kecik dan kemudian dibesarkan di Kerajaan Pagaruyung Minangkabau. Sementara itu pucuk pimpinan Kerajaan Johor diduduki oleh Datuk Bendahara tun Habib yang bergelar Sultan Abdul Jalil Riayat Syah. Setelah Raja Kecik dewasa, pada tahun 1717 Raja Kecik berhasil merebut tahta Johor.
Tetapi tahun 1722 Kerajaan Johor tersebut direbut kembali oleh Tengku Sulaiman ipar Raja Kecik yang merupakan putera Sultan Abdul Jalil Riayat Syah.
Dalam merebut Kerajaan Johor ini, Tengku Sulaiman dibantu oleh beberapa bangsawan Bugis. Terjadilah perang saudara yang mengakibatkan kerugian yang cukup besar pada kedua belah pihak, maka akhirnya masing-masing pihak mengundurkan diri.
Pihak Johor mengundurkan diri ke Pahang, dan Raja Kecik mengundurkan diri ke Bintan dan seterusnya mendirikan negeri baru di pinggir Sungai Buantan (anak Sungai Siak). Demikianlah awal berdirinya kerajaan Siak di Buantan. Namun, pusat Kerajaan Siak tidak menetap di Buantan.
Pusat kerajaan kemudian selalu berpindah-pindah dari kota Buantan pindah ke Mempura, pindah kemudian ke Senapelan Pekanbaru dan kembali lagi ke Mempura. Semasa pemerintahan Sultan Ismail dengan Sultan Assyaidis Syarif Ismail Jalil Jalaluddin (1827-1864) pusat Kerajaan Siak dipindahkan ke kota Siak Sri Indrapura dan akhirnya menetap disana sampai akhirnya masa pemerintahan Sultan Siak terakhir. Pada masa Sultan ke-11 yaitu Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang memerintah pada tahun 1889 ? 1908, dibangunlah istana yang megah terletak di kota Siak dan istana ini diberi nama Istana Asseraiyah Hasyimiah yang dibangun pada tahun 1889. Pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim ini Siak mengalami kemajuan terutama dibidang ekonomi.
Dan masa itu pula beliau berkesempatan melawat ke Eropa yaitu Jerman dan Belanda. Setelah wafat, beliau digantikan oleh putranya yang masih kecil dan sedang bersekolah di Batavia yaitu Tengku Sulung Syarif Kasim dan baru pada tahun 1915 beliau ditabalkan sebagai Sultan Siak ke-12 dengan gelar Assayaidis Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin dan terakhir terkenal dengan nama Sultan Syarif Kasim Tsani (Sultan Syarif Kasim II). Bersamaan dengan diproklamirkannya Kemerdekaan Republik Indonesia, beliau pun mengibarkan bendera merah putih di Istana Siak dan tak lama kemudian beliau berangkat ke Jawa menemui Bung Karno dan menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia sambil menyerahkan Mahkota Kerajaan serta uang sebesar Sepuluh Ribu Gulden. Dan sejak itu beliau meninggalkan Siak dan bermukim di Jakarta.
Baru pada tahun 1960 kembali ke Siak dan mangkat di Rumbai pada tahun 1968. Beliau tidak meninggalkan keturunan baik dari Permaisuri Pertama Tengku Agung maupun dari Permaisuri Kedua Tengku Maharatu. Pada tahun 1997 Sultan Syarif Kasim II mendapat gelar Kehormatan Kepahlawanan sebagai seorang Pahlawan Nasional Republik Indonesia.
Makam Sultan Syarif Kasim II terletak ditengah Kota Siak Sri Indrapura tepatnya disamping Mesjid Sultan yaitu Mesjid Syahabuddin.
Diawal Pemerintahan Republik Indonesia, Kabupaten Siak ini merupakan Wilayah Kewedanan Siak di bawah Kabupaten Bengkalis yang kemudian berubah status menjadi Kecamatan Siak. Barulah pada tahun 1999 berubah menjadi Kabupaten Siak dengan ibukotanya Siak Sri Indrapura berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999.


Powered By Blogger